Mediatrip.id – Temen Trip, setiap tahunnya, ketika musim dingin mulai berganti dan udara menjadi lebih hangat, Jepang bersiap menyambut salah satu peristiwa alam paling memikat yang ditunggu-tunggu: mekarnya bunga sakura.
Peristiwa ini menandai datangnya musim semi, musim yang tidak hanya membawa kehangatan setelah dinginnya salju, tetapi juga semangat baru dan harapan.
Di sinilah tradisi Hanami—yang secara harfiah berarti “melihat bunga”—menjadi pusat perhatian masyarakat Jepang.
Banyak orang mulai merencanakan pesta Hanami, mencari tempat terbaik untuk menikmati bunga, seperti di taman-taman terkenal: Ueno Park di Tokyo, Maruyama Park di Kyoto, atau di tepi Sungai Meguro yang dipenuhi deretan pohon sakura di kedua sisinya.
Selama Hanami, orang-orang berkumpul di bawah pohon sakura yang sedang mekar, menggelar tikar biru khas dan membawa aneka makanan dan minuman.
Mereka menikmati bento, onigiri, yakitori, dan minuman seperti teh hijau atau sake. Suasana menjadi sangat hidup—ada anak-anak yang bermain, orang tua yang bersenda gurau, dan pasangan yang menikmati momen romantis di bawah kelopak-kelopak bunga yang berguguran perlahan seperti salju merah muda.
Lalu seperti apa cikal bakal adanya tradisi Hanami di Jepang? Temen Trip bisa klik tautan di atas. (*)
