Beragam Upacara Adat di Bangka BelitungUnik dan Penuh Makna.

Bagikan

Mediatrip.id – Semua daerah di Indonesia memiliki upacara adat yang dipercaya oleh masyarakat secara turun temurun. Termasuk di wilayah provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang juga memiliki upacara adat yang dimaknai masyarakat lokal sebagai sebuah tradisi yang harus dilakukan. Upacara adat di Bangka Belitung tentu bisa dijadikan pilihan wisata bagi anda yang menyukai pengalaman wisata yang berbeda. Ini dia beragam upacara adat yang dilaksanakan masyarakat Kepulauan Bangka Belitung:

  1. Buang Jung

Upacara Buang Jung adalah tradisi tahunan yang diselenggarakan oleh Suku Sekak. Masyarakat setempat percaya, bahwa upacara Buang Jung ini dapat memberikan keselamatan kepada para nelayan saat mencari hasil tangkapan di laut.

Dalam rangkaian upacara ini, hasil bumi yang dimiliki oleh para nelayan, yang akan ditempatkan di atas perahu kecil, akan dihanyutkan ke laut sebagai ungkapan rasa syukur dari masyarakat setempat.

Selama satu minggu sekitar bulan Juli hingga Agustus, masyarakat setempat akan dilarang untuk menangkap ikan, menebang dan membakar pohon, mengumpulkan kerang, serta melakukan aktivitas wisata seperti snorkeling dan diving.

Jika kamu ingin menyaksikan upacara ini, maka kamu bisa mengunjungi Desa Kumbung yang terletak di Kecamatan Lempar Pongok, Kabupaten Bangka Selatan.

  • Perang Ketupat

Perang Ketupat merupakan salah satu tradisi unik dan menghibur di daerah Bangka Belitung. Biasanya, tradisi ini diselenggarakan setiap awal Tahun Baru Islam atau pada tanggal satu Muharram. Dalam melaksanakan tradisi ini, warga setempat akan berkumpul di pantai untuk berpartisipasi dalam tradisi satu ini.

Makna dari upacara Perang Ketupat sendiri adalah untuk memberikan persembahan makanan kepada makhluk halus yang diyakini berdiam di daratan. Menurut kepercayaan masyarakat setempat, memberi makan kepada makhluk halus yang menjadi penjaga desa dianggap sebagai bentuk untuk menjaga agar makhluk tersebut selalu bersikap baik terhadap penduduk desa.

Perang Ketupat sendiri akan dimulai ketika meriam dinyalakan oleh panitia. Setelah meriam menyala, para peserta Perang Ketupat dapat saling melempar ketupat ke setiap orang yang mereka temui.

Salah satu hal yang menarik dari upacara adat ini adalah susunan acara adat yang penuh dengan tarian daerah, seperti tari serimpang, tari campak, tari komei, tari kedidi, dan tari seramo.

Untuk menyaksikan tradisi Perang Ketupat ini, kamu dapat mengunjungi desa-desa Bangka Belitung yang terletak di sekitar Pantai Tempilang dan Bangka Barat. Pada saat Perang Ketupat, akan terdapat beberapa perantau dan wisatawan yang datang untuk menikmati tradisi unik ini.

  • Nujuh Jerami

Nujuh Jerami merupakan sebuah upacara peringatan yang diadakan oleh penduduk di daerah Lom, khususnya di Dusun Air Abik dan Dusun Pejam di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Upacara ini biasanya dilakukan oleh masyarakat setempat pada bulan purnama, mengikuti kalender Cina atau setiap bulan April dalam kalender masehi.

Tradisi adat Bangka ini umumnya dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di pemukiman di luar atau pedalaman hutan, sebagai ungkapan rasa syukur atas hasil panen. Berdasarkan cerita dari tokoh adat Bangka Belitung, tradisi ini telah dilakukan sejak zaman nenek moyang.