“Walaupun banyak yang mengeluh karena tidak bisa bebas berfoto, kami tetap utamakan keselamatan. Setiap 50 orang wajib mengenakan APD,” kata Wing.
Untuk sementara, petugas operasional direkrut dari tenaga berpengalaman di tempat wisata serupa sambil dilatih agar mendapatkan sertifikasi resmi.
“Targetnya, pada 2026 pengelola sudah bersertifikat dan profesional sesuai aturan Kementerian Pariwisata,” ujarnya.
Wing berharap, dengan pembukaan Jembatan Kaca Tinjomoyo, jumlah kunjungan wisatawan di Kota Semarang dapat meningkat.









