Di sana, para bhikkhu yang telah menempuh perjalanan jauh ikut dalam ritual besar bersama ribuan umat. Kebersamaan itu menciptakan simbol kuat tentang keteguhan iman, pengorbanan, dan kesatuan spiritual lintas negara.
Dengan demikian, Thudong bukan hanya perjalanan fisik, melainkan juga perjalanan batin yang memperkuat makna Waisak. Ia mengajarkan bahwa kedamaian dan pencerahan bisa dicapai melalui disiplin, kesederhanaan, dan ketulusan.
Di tanah Indonesia yang kaya budaya dan toleransi, Thudong dan Waisak berpadu menjadi cermin spiritualitas universal yang menyentuh banyak hati, tak hanya umat Buddha.