Tapak Tilas Presiden Soekarno di Pengasingan, Pesanggrahan Menumbing Jadi “Saksi”

Bagikan

Mediatrip.id – Pesangrahan Menumbing yang terletak di areal perbukitan Kabupaten Bangka Barat Provinsi Kepulauan Bangka Belitung masih terlihat kokoh berdiri. Ditempat inilah Bung Karno menjalani masa pengasingannya sebagai tahanan politik, karena dianggap sebagai penghalang bagi kolonial Belanda menguasai kembali Indonesia, yang sebelumnya telah memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah mencatat Belanda masih berupaya menguasai Indonesia setelah perang dunia kedua berakhir dengan cara membonceng sekutu.

Akhmad Elvian selaku sejarawaan Pangkalpinang menuturkan, Bung Karno diasingkan ke Pesanggrahan Menumbing pada periode tahun 1948-1949. Selain Bung Karno ada tokoh lain yang turut diasingkan bersamanya yakni Bung Hatta, Agus Salim, RS Soerjadarma, Sutan Sjahrir, MR Asaat dan AG Pringgodigdo. “Saat pesawat mendarat di Bandara Pangkalpinang, Bung Karno, Agus Salim dan Sutan Sjahrir tak ikut turun. Mereka dipisahkan dan diterbangkan lagi ke Parapat, Sumatera Utara. Baru kemudian pada Februari 1949 diterbangkan ke Pangkalpinang dengan pesawat amfibi” terang Akhmad Elvian.

Pesanggrahan Menumbing saat ini menjadi salah satu destinasi wisata sejarah, dan banyak dikunjungi wisatawan untuk melihat tapak tilas Soekarno kala diasingkan ditempat ini. Seiring dengan perkembangan teknologi, pengelola Pesanggrahan Menumbing yakni dinas pariwisata kabupaten Bangka Barat memanfaatkannya untuk membangun ruang pameran sejarah di salah satu ruangan di dalam pesanggrahan.

Pengunjung disuguhkan tampilan cerita sejarah dengan layar khusus yang disusun sedemikian rupa sebagai media tampilan, sehingga tampak seperti tiga dimensi yang membawa pengunjung seolah benar-benar berada dalam situasi nyata. Pengelola juga masih memelihara dengan baik barang-barang peninggalan Bung Karno, seperti Mobil berpalat nomor RI1 yang digunakannya saat dalam pengasingan, tempat tidur, juga kursi dan meja kerja. Bagi para traveler yang akan mengunjungi situs sejarah ini sebaiknya terlebih dahulu melakukan reservasi. Pengelola membatasi jumlah pengunjung sebanyak 20 orang dalam rombongan setiap kali melakukan tur didalam Pesanggrahan Menumbing. (*)