Mediatrip.id – Madura, dikenal juga sebagai Pulau Garam memiliki sekian banyak produk kuliner yang khas. Salah satunya adalah kaldu kokot Sumenep. Makanan yang terdiri dari kacang hijau, jeroan sapi (seperti iso, babat, dan paru), lontong, dan ketela pohon yang dibentuk seperti kroket ketela ini menjadi salah satu dari 16 karya budaya yang dinobatkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) 2021. Kuliner ini masuk kategori Keterampilan, Kemahiran, Kerajinan.
Dari situs Kemendikbud, kaldu kokot adalah jenis makanan berat yang terbuat dari bahan baku kokot. Kokot adalah kikil yang ada di bagian terbawah daging sapi yang kaku.
Nama kaldu kokot diambil dari gabungan dua kata dasar, yakni kaldu dan kokot. Kaldu di sini dari rebusan kacang hijau yang sudah dibumbui. Sedangkan kokot diambil dari bahasa Madura yang merujuk pada bagian terbawah (telapak) kaki sapi.
Dalam bahasa Indonesia, kokot sama dengan kikil. Cita rasa kaldu kokot ini gurih dan asin dari kacang hijau dan lembutnya kikil serta tetelan daging yang terasa lumer di mulut. Kaldu kokot asal Sumenep ini ternyata memiliki filosofi di baliknya. Secara simbolis, kaldu kokot tersirat pesan kerendahan hati.
Adapun pesan ini disimbolkan melalui bahan-bahan pembuatan kaldu kokot. Hal ini tampak dalam bahan utama pembuatan kaldu kokot yakni kikil sapi.
Kikil sapi dapat dijumpai di bagian tulang serta otot di ujung kaki sapi. Letaknya yang berada di bagian paling bawah sapi ini menyiratkan pesan kerendahan hati.
Untuk anda yang ingin menikmati kaldu kokot Sumenep, sudah banyak tersedia di warung dan depot yang tersebar di kota Sumenep. Jadikan ini sebagai salah satu referensi kuliner anda saat mengunjungi Pulau Madura. (*)